Senin 08 Jul 2013 14:16 WIB

Pengusaha Hotel Antisipasi Karyawan Terkait Terorisme

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Dewi Mardiani
terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi memuaskan pengunjung hotel dengan adanya keamanan yang terjamin. Ketua Assosiasi Perhimpunan Sekuriti Hotel dan Apartemen, Asep mengatakan, pengawasan harus dilakukan diberbagai lini dari manajemen hotel.

Menurut Asep, tindakan terorisme tidak bisa dicegah jika hanya mengandalkan anjing pelacak, sinar X, atau pengadaan Brimob Polda Metro Jaya. ''Sekarang metodenya bukan seperti itu lagi,'' katanya, Senin (8/7).

Teroris diduga sudah meninggalkan metode meledakkan hotel melalui pintu masuk atau tamu. Cara yang dipakai adalah dengan memengaruhi karyawan yang bekerja di hotel. Asep mengatakan, karyawan tersebut kemungkinan dapat dipengaruhi oleh para pelaku terorisme. Pasalnya, karyawanlah yang mengetahui seluk beluk hotel dan jam yang tepat untuk melakukan tindak kejahatan. ''Sekalipun ini wacana, namun harus kita perhatikan,'' katanya.

Ketelitian sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi mungkinnya karyawan hotel melakukan tindakan kriminal. Salah satunya ketika perekrutan terjadi, manajemen hotel diimbau untuk selektif dalam pengambilan karyawan. Manajemen perekrutan di hotel saat ini tidak bisa mengandalkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). ''kalau perlu lihat catatan riwayat hidup beserta keluarganya,'' katanya.

Di lain hal, Asep menjelaskan alasan teroris meledakkan hotel. Menurutnya, mereka merupakan kelompok kecil yang tidak memiliki dana untuk membesarkan organisasinya. Sementara, hotel yang merupakan 'publik area' menjadi tempat persinggahan semua orang termasuk warga asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement