REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panen cabai dan bawang nasional diperkirakan mundur menjadi Agustus dari target semula Juli 201. Namun tidak akan mengganggu pasokan kebutuhan selama Ramadhan. "Panen cabai dan bawang diperkirakan mundur menjadi Agustus. Namun kebutuhan untuk Juli masih cukup," kata Mentan Suswono di Jakarta, Kamis (4/7).
Suswono mengatakan, untuk mengatasi berkurangnya pasokan cabai selama Ramadhan maka diperlukan impor cabai bubuk untuk keperluan industri. Sehingga cabai segar yang saat ini ada bisa digunakan untuk keperluan konsumen di pasar.
"Jadi nanti untuk keperluan produksi industri pakai cabai bubuk dulu. Nanti kalau sudah panen di bulan Agustus, baru menggunakan cabai segar," kata dia.
Secara umum Suswono mengatakan, ketahanan pangan secara nasional selama Ramadhan akan mengalami surplus. Hal itu dipastikan melalui rapat pleno antara kementan dengan asosiasi dan pemerintah daerah strategis, Kamis siang.
Menteri mengemukakan, impor khusus bawang dan cabai hanya diperbolehkan dilakukan maksimal pada Juli. Karena pada Agustus sudah ada panen dari produk lokal. Hal itu dilakukan agar pada saat panen harga produk lokal tidak jatuh.