Kamis 04 Jul 2013 00:15 WIB

Dishub DKI: Pengusaha Taksi Seharusnya yang Relakan Setoran Berkurang

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Armada taksi milik Blue Bird Grup menunggu penumpang di Stasiun Gambir, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Armada taksi milik Blue Bird Grup menunggu penumpang di Stasiun Gambir, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Para pengemudi taksi mengeluhkan kenaikan bbm yang tak dibarengi dengan kebijakan perbaruan tarif taksi. Kondisi itu membuat mereka merasa paling dirugikan.

Menanggapi kepala Bidang Pengendali Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga menegaskan untuk menyiasati harga BBM, pemilik perusahaan mesti memberikan kelonggaran bagi para supirnya.

‘’Semestinya pemilik kendaraan berikan keringanan dulu sama supir, misalnya setoran turunkan sedikit supaya tidak memberatkan,’’ ujarnya, di Jakarta, Rabu (4/7). Ia berujar seharusnya pemilik angkutanlah yang merelakan pemasukannya sedikit berkurang. "Jangan malah makin memberatkan supir,"

Namun demikian, ia juga berharap agar DPRD DKI Jakarta segera menyetujui usulan kenaikan tarif yang disampaikan oleh Dinas Perhubungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement