Rabu 03 Jul 2013 21:01 WIB

Gempa Berkurang, Gunung Burni Telong Aktif Normal

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Gunung Burni Telong, Aceh
Gunung Burni Telong, Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-Aktivitas Gunung Burni Telong hingga Rabu (3/7) masih normal. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono mengatakan sempat terjadi sedikit peningkatan saat terjadi gempa yang mengguncang Aceh, Selasa (2/7).

"Seiring gempa turun, kondisinya normal," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (3/7).

Mbah Rono, sapaan akrabnya, menjelaskan memang ada korelasi antara gempa dengan aktifnya gunung berapi. Ia mengibaratkan seperti balon udara yang diisi air. Jika airnya tidak penuh, ada goncangan air tak akan tumpah. Namun kalau airnya penuh, balon disodok airnya akan tumpah.

"Jadi tergantung fluida magmanya sudah penuh atau tidak," katanya.

Kondisi juga berlaku sebaliknya. Jika tekanan akibat geseran sesar tinggi sedangkan gunung berapi sudah tidak aktif, tekanan akan mengganggu daerah patahan. "Yang terjadi adalah gempa bumi seperti Dieng," ujarnya.

Surono menjelaskan gempa yang terjadi di Aceh, Selasa (2/7) berbeda dengan yang terjadi saat gempa besar 2004 silam. Jika gempa yang terjadi saat ini terjadi karena pergeseran sesar Sumatra, gempa 2004 yang menimbulkan tsunami terjadi akibat tumbukan lempeng eurasia dan Indo-australia.

"Letak lempeng di barat Aceh, Sumatra, Kalimantan dan Jawa masuk di lempeng Eurasia" ujarnya.

Karena besar jenisnya lebih besar, lempeng Indo-Australia masuk dan menyodok lempeng Eurasia. Letak lempang ini agak miring ke arah utara sehingga menyobek di bagian tengah Sumatra. Pertemuan ini terjadi di laut sehingga berpotensi menimbulkan tsunami.

Sebelumnya Selasa (2/7) pukul 00.00-24.00 tercatat terjadi 85 gempa vulkanik dalam, 71 gempa vulkanik dangkal dan 73 gempa tektonik. Gempa vulkanik cenderung menurun sehingga Gunung Burni telong masih tetap normal. Gempa tektonik susulan masih terekam di pos Gunung Burni Telong.

Sementara Rabu (3/7) pukul 06.48-12.35 WIB terjadi 8 kali gempa vulkanik dalam, 9 kali gempa vulkanik dangkal dan 10 kali gempa tektonik. Gempa bumi dalam dan dangkal menunjukkan penurunan dalam jumlah dan energi. Gempa bumi tektonik susulan masih terekam namun terjadi penurunan jumlah dan energi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement