REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terus mendata dampak kerusakan gempa di Aceh. Laporan dari BNPB Aceh Tengah, korban akibat gempa kembali bertambah.
Di tempat tersebut, terdapat 10 meninggal, 140 luka parah dan kini dirawat di rumah sakit daerah setempat. Sementara bangunan yang rusak yaitu rumah, masjid, meunasah dan kantor pemerintah. Diperkirakan 1500 unit bangunan mengalami kerusakan dan beberapa ruas jalan pun longsor.
"Pengungsian tersebar di 10 titik," ujar Kepala Pusat Data informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (3/7).
Sedangkan di Kabupaten Meriah, dilaporkan 12 meninggal dunia, 70 dirawat di RSUD Bener Meriah dan Puskesmas. BNPB juga masih melakukan pendataan mengenai bangunan dan unit rumah yang rusak.
Pagi ini satu helikopter Colibri milik Angkatan Udara dari Pekanbaru Aceh kembali dikirimkan untuk membantu penanganan gempa. BNPB juga telah memberangkatkan pesawat CN 235 TNI AU untuk melakukan foto udara dan kaji cepat dampak kerusakan gempa. Hingga kemarin dilaporkan 22 meninggal dunia, 210 luka-luka dan ribuan bangunan dan rumah rusak parah.