REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar para perwira tidak menjadi generasi video game. Menurutnya, medan perang dan realitas di masyarakat tidak bisa diselesaikan semudah dan secepat di video game.
"Saya ingatkan perwira jangan menjadi generasi video game. Perang sebenarnya jauh lebih kompleks, rumit, dan berbahaya dibandingkan kalau hanya bermain dalam simulasi video game," kata SBY dihadapan ratusan Calon Perwira Remaja (Capraja) Akademi TNI-Polri 2013 di Gedung Graha Samudera Bumimoro, Morokrembangan, Senin (1/7) malam.
Waktu bagi para capraja untuk bermain video game sudah berakhir. Para capraja dimintanya jangan larut dalam simulasi yang tak nyata sehingga tidak bisa berinteraksi, berkomunikasi baik dengan atasan, kawan, ataupun anak buah. "Itu tidak boleh terjadi," ujar SBY.
SBY mengimbau para capraja sebaiknya mengembangkan kemampuan dan wawasan. Menurutnya, lulus dari akademi bukan berarti selesai mencari ilmu dan merasa sudah menguasai. Ia mengatakan perwira pun harus memiliki banyak keterampilan yang perlu dikuasai.
"Gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Betul-betul kuasai mulai dari sekarang," pesan SBY.
SBY melakukan kunjungan kerja ke Surabaya selama dua hari. Agenda utama yakni memberikan pembekalan dan pelantikan capraja TNI-Polri. Untuk tahun ini, ada 735 orang yang dilantik. Terdiri dari 238 taruna militer, 105 akademi angkatan laut, 108 akademi angkatan udara, 236 taruna, dan 48 taruni.