REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Musim libur sekolah telah tiba. Turis dalam negeri pula luar negeri berduyun-duyun ingin berlibur ke Bali; akibatnya kemacetan lalu-lintas terjadi sebagaimana juga akses jalan menuju objek wisata di Pulau Dewata itu.
Wilayah yang selalu menjadi tujuan wisata utama Bali adalah kawasan Kuta-Seminyak-Legian-Sanur. Bisa dibilang, berlibur dan berwisata ke Bali belum sah jika belum melewatkan waktu di Pantai Kuta.
Bali terlanjur tidak punya infrastruktur transportasi massal yang memadai; padahal dia destinasi wisata dunia. Kemacetan parah di Bali sudah menjadi masalah serius bagi sebagian besar turis yang ingin menikmati Bali dalam keadaan aman dan nyaman.
Kemacetan panjang terlihat di Jalan Raya Tuban, Kuta, menuju arah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Minggu. Kemacetan makin parah karena di ruas jalan tersebut dilakukan perbaikan dan pembenahan infrastruktur menjelang penyelenggaraan KTT APEC.
Apalagi beberapa pekerja menyelesaikan proyek tahap akhir pembangunan tol di atas perairan laut yang menghubungkan Pelabuhan Benoa, Denpasar, menuju Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Bus-bus pariwisata dari luar Pulau Bali memadati ruas Jalan Bypass Ngurah Rai hingga Jalan Gatot Subroto, Denpasar. Jalan Gatot Subroto merupakan jalan pintas menghubungkan kawasan selatan dekat Kuta menuju tengah ke arah berbatasan Denpasar-Kabupaten Tabanan. Alhasil, kendaraan pun berjalan merayap dengan kecepatan sangat pelan; bahkan kecepatan jalan orang dewasa bisa jauh lebih cepat.
Pada petang hari, akses menuju Kuta dengan jalan-jalannya yang sempit namun padat pertokoan macet sangat parah. Turis seperti berlomba-lomba mencapai Pantai Kuta sebelum Matahari tenggelam. Karena posisinya yang pas menghadap ke barat dan kelandaian pantai, Pantai Kuta memang sangat menjanjikan memberi pemandangan spektakuler saat Matahari tenggelam.
Di kawasan Pantai Sanur juga terjadi kemacetan karena jumlah kendaraan meningkat tajam yang melintas, baik roda empat maupun roda dua. Pada hari-hari biasa Pantai Sanur tidak sepadat Minggu sore.
Demikian pula di Pantai Sindu juga terlihat dipadati wisatawan domestik dan mancanegara. Menurut Made Wadra, warga Sanur, Denpasar, saat ini memang banyak pengunjung objek wisata pantai itu karena musim libur sekolah. "Kalau wisatawan mancanegara tidak terlalu banyak," ucapnya.
Sementara itu, di sekitar Taman Budaya, Denpasar, yang menjadi tempat penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali selama sebulan penuh juga tidak kalah macetnya.
Lahan parkir Taman Budaya sudah tak mampu lagi menampung berbagai jenis kendaraan sehingga pemilik kendaraan pun memilih parkir di halaman warga, tanah kosong, kampus Institut Seni Indonesia Denpasar. Kendaraan yang menuju Taman Budaya, baik dari arah Jalan Hayam Wuruk maupun Jalan WR Supratman pun berjalan merayap.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
