REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Indonesia Police Watch (IPW) mencatat selama semester I 2013 terdapat 58 kasus perusakan fasilitas polri, dan diperkirakan akan meningkat.
Ketua Presidium
IPW Neta S Pane melalui pernyataan tertulis yang diterima di Palu, Minggu, mengatakan kondisi tersebut sangat memprihatinkan, dan itu membuktikan hubungan
Polri dan masyarakat belum harmonis.
Sementara itu selama 2012 terdapat 85 fasilitas Polri yang dibakar dan dirusak masyarakat, yang terdiri dari 56 kantor polisi, 18 mobil polisi, 10 motor polisi, dan satu rumah dinas polisi.
Sedangkan pada 2011 terdapat 65 fasilitas Polri yg dirusak, terdiri dari 48 kantor polisi, 12 mobil polisi, dan 5 rumah dinas. Dan pada 2010 jumlahnya lebih kecil lagi, hanya 20 kantor
polisi yang dirusak massa.
"Kini, hanya waktu enam bulan di tahun2013 ada 58 fasilitas Polri yang dirusak dan dibakar warga saat terjadi amuk massa," kata Neta yang menyatakan hal itu dalam rangka menyambut HUT ke-67 Polri.
Aksi perusakan dan pembakaran fasilitas Polri itu terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Wilayah yang terbanyak terjadi amuk massa terhadap fasilitas Polri terjadi di Sumatera Utara dan Papua.
Amuk massa ini dipicu benturan dengan jajaran bawah Polri.
Menurut Neta, benturan itu menunjukkan Polri gagal meningkatkan kualitas jajaran bawah.
Dia juga mengatakan sebagian besar aksi perusakan pada fasilitas Polri itu dikarenakan rasa jengkel rakyat terhadap sikap arogan, represif, dan keberpihakan polisi pada para pengusaha.
Sikap nekat rakyat melawan polisi itu muncul karena warga merasa tidak punya harapan lagi untuk mendapatkan keadilan.
"Jika Polri tidak segera membenahi kondisi ini, permusuhan polisi dengan rakyat akan semakin marak," katanya.
Sementara itu Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengaku akan meningkatkan reformasi birokrasi di jajarannya menyambut Hari Bhayangkara ke-67.
Dia juga meminta aparat Brimob untuk tampil tidak garang di depan masyarakat. "Meski tidak garang harus tetap menjalankan tugas dan fungsinya," katanya.
sumber : Antara