REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanah merah memenuhi tapal sepatu ketika menjejak kaki di area Parkir Timur Krida Loka, kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan. Area belakang stadion renang Krida Loka itu disulap menjadi taman bermain selama lima hari oleh PT Caldera Event dalam kegiatan liburan sekolah bernama Kampoeng Maen Fair.
Ini merupakan acara khusus liburan tahunan yang sudah diselenggarakan sebanyak enam kali. Sebelumnya, Kampung Maen berlokasi di area Cibubur. Ini merupakan kedua kalinya Kampoeng Maen diadakan di pusat kota, Senayan.
Di area yang cukup luas ini, beragam wahana permainan didirikan. Tepatnya ada delapan wahana yang bertema alam untuk lebih mendekatkan anak-anak dengan suasana petualangan. Yaitu Kampoeng Rasa, Kampoeng Karya, Kampoeng Petualang, Kampoeng Tradisional, Kampoeng Keluarga, Kampoeng Permainan, Workshop dan Games Corner.
Kampoeng Maen yang bertema Journey to the Wild West ini berada di area empat hektare. Sehingga anak-anak akan puas main seharian dalam lindungan pohon-pohon besar. Udara sejuk pun tercipta di bawah pohon-pohon tersebut. Area main berdiri di atas rumput-rumput, sementara pengunjung bisa berjalan-jalan menyusuri paving blok di antara kampoeng-kampoeng itu.
Setiap area main dipagari oleh kayu-kayu dan tali-tali. Didirikan pula rumah-rumahan dari tenda kain yang mirip seperti milik orang Indian. Desainnya memang dibuat seperti kampung para Indian dan cowboy. Para panitia atau kakak-kakak fasilitator pun memakai kostum senada.
Setiap anak bebas memilih kampoeng mana yang akan ia singgahi. Seperti Audry (8 tahun), ia lebih memilih mendatangi make up character dahulu di Kampoeng Karya. Di sini, wajahnya digambari kupu-kupu oleh cat air khusus untuk make up character. Wajah putihnya jadi penuh warna.
Farida (39), ibu Audry mengaku hanya mengikuti keinginan anaknya bermain di Kampoeng Maen Fair. "Anak saya tidak suka ke mal," kata dia. Sehingga, Kampoeng Maen menjadi arena yang cocok untuk anak seperti Audry yang lebih suka alam terbuka untuk bermain.
Menurutnya, memang sulit menemukan arena bermain outdoor yang bertema petualangan di Jakarta. Padahal Audry sangat suka perpetualang di alam luar. Jika tidak bisa, maka ia lebih memilih pergi ke museum-museum atau kebun binatang.
Kampoeng Main Fair di desain memadukan permainan dengan unsur pendidikan juga kreatifitas. Seperti di Kampoeng Karya, anak-anak bisa belajar membuat layangan, mewarnai paper bag atau membuat gelang, kalung juga pin dengan desain sendiri. Di Kampoeng Tradisional, mereka bisa belajar membatik dengan canting, membuat klotokan, kreasi janur dan membuat jumputan.
Bagi anak yang suka memasak atau suka makan, mereka bisa mencoba membuat makanan sendiri di Kampoeng Rasa. Ada kakak-kakak yang akan mengajari membuat kue putu, coklat, harum manis juga kue pelangi.
Beberapa permainan tradisional seperti gasing, bakiak, ketapel raksasa, enggrang dan pancing bambu juga bisa kembali diperkenalkan pada anak-anak. Bagi anak-anak dengan adrenalin tinggi, bisa mencoba flying fox, cargo net, labirin dan permainan lain di Kampoeng Petualangan. Total ada delapan wahana Kampoeng dan 39 permainan yang bisa dicoba dalam waktu seharian.
Kampoeng Main Fair Senayan dibuka sejak 27 Juni hingga 1 Juli 2013 sejak pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. Dengan membayar Rp 70 ribu per orang, pengunjung akan mendapat 15 koin yang harus dibayarkan pada setiap permainan yang berbeda. Seperti make up character yang membutuhkan dua koin atau kreasi aksesoris gelang kalung yang juga membutuhkan dua koin.
Selain itu anak-anak bisa berkemah di area Family Camp. Jika ingin mencoba sensasi camping di alam terbuka di Jakarta, pengunjung harus melakukan reservasi dan pendaftaran dengan membayar Rp 200 ribu. Dengan ini, pengunjung hanya tinggal 'bawa badan'. Karena segala keperluan sudah disediakan termasuk tenda, sleeping bag, api unggun juga makan.