Selasa 25 Jun 2013 22:13 WIB

Stabilkan Harga, Gubernur Jatim Lepas 31 Truk Sembako

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang pembeli mengambil sebungkus minyak curah yang dijual di pasar. Minyak, salah satu item sembako, juga mengalami kenaikan harga setelah pemerintah memangkas subsidi BBM.
Foto: ANTARA
Seorang pembeli mengambil sebungkus minyak curah yang dijual di pasar. Minyak, salah satu item sembako, juga mengalami kenaikan harga setelah pemerintah memangkas subsidi BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Soekarwo melepas 31 truk yang berisi sembako untuk operasi pasar se-Jatim, Selasa (25/6). Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama 65 hari mulai dari mulai 15 Juni – 28 Agustus 2013.

Dia mengatakan kendaraan sembako tersebut di antaranya 11 truk khusus mengangkut beras 11 truk, gula  5 truk untuk terigu,  5 truk pengangkut minyak goreng dan 5 truk untuk telur. Barang tersebut didistribusikan ke pasar daerah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

"Sementara ini, cara yang paling tepat untuk menstabilkan harga adalah intervensi pemerintah melalui subsidi angkut," kata Soekarwo di acara pelepasan truk tersebut, Selasa (25/6).

Alasannya di negara berkembang seperti  Indonesia ini, cara yang digunakan untuk menekan harga tidak sama dengan negara maju. Bila mereka, kata Soekarwo, menggunakan sistem moneter atau suku bunga, maka di sini adalah pengamanan stok barang.

Karena itu, selain ongkos angkut, dia mengatakan, pihaknya juga menambah persediaan barang di pasar. Cara bertujuan untuk mencegah terjadinya penimbunan komoditas oleh para tengkulak atau pengusaha kebutuhan pangan.

Asisten II Bidang Perekonomian Setdaprov Jatim, Hadi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi pasar di 76 titik. Namun, ke depan rencannya akan ditambah hingga 100 titik.

"Kami juga bekerja sama dengan Bulog, PTP X, PTP XI, Rajawali Nusantara, Bogasari dan produsen serta distributor lainnya” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement