Selasa 25 Jun 2013 21:29 WIB

10 Kabupaten/ Kota di Jabar, Cakupan Imunisasinya Rendah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Imunisasi polio dan campak pada balita di posyandu. (Ilustrasi)
Foto: Musiron/Republika
Imunisasi polio dan campak pada balita di posyandu. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat di Jawa barat (Jabar), belum sepenuhnya mengerti tentang pentingnya imunisasi. Hal tersebut terlihat pada masih banyak kabupaten/ Kota di Jabar yang cakupan imunisasinya rendah.

Padahal, di Kota Bandung ada PT Bio Farma yang menjadi produsen dan penyuplai vaksin polio terbesar. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, saat ini masih terdapat 10 Kabupaten Jabar yang memiliki cakupan imunisasi rendah.

Di antaranya, Kabupaten Bandung Barat, Subang, Tasikmalaya, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kabupaten/ Kota Sukabumi, Purwakarta, dan Cianjur.

"Imunisasi, harus disosialisasikan secara menarik ke masyarakat," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar, Netty Prasetyani dalam seminar edukasi vaksinasi dengan tema 'Vaksinasi Meningkatkan Kualitas Hidup Generasi Bangsa' di Gedung Serba Guna Biofarma Bandung, Selasa (25/6).

Menurut Netty, sebagai sebuah organisasi yang mempunyai pendekatan secara edukasi kepada masyarakat, PKK memiliki peran penting dalam sosialisasi pentingnya imunisasi. Namun, kader PKK harus berkolaborasi dengan Kader Posyandu dan aktivis kesehatan, untuk mengemas sosialisasi imunisasi semenarik mungkin.

PKK, kata Netty, bertugas sebagai penggerak, penyuluh dan pencatat sederhana yang berpengaruh baik kepada masyarakat. Contohnya, memberikan informasi kapan waktunya untuk pemberian imunisasi kepada bayi dan balita. "Kedekatan inilah, yang menjadi senjata andalan PKK," katanya.

Netty beraharap, dengan adanya seminar ini bisa memberikan edukasi yang benar tentang kesehatan. Terutama, manfaat pentingnya imunisasi sehingga dapat mengantisipasi dan memberikan kesan positif tentang penyebaran informasi yang benar.

"Dengan imunisasi, para penerus bangsa dan masyarakat dapat hidup sehat sejahtera menjadi masyarakat yang unggul dan berkualitas," kata Netty.

Turut hadir di acara ini, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jabar Alma Lucyati, Direktur SDM Biofarma Andjang Kusumah, Direktur Produksi Biofarma Juliman, Direktur Perencanaan & Pengembangan Biofarma Sugeng Raharso Ikatan Istri Pimpinan (IIP) PT BioFarma (Persero), Pakar Vaksin dari Ditjen Imunisasi Kementrian Kesehatan, Secretary Of Indonesian Technical Advisory Group on Immunization Dr. Julitasari Sundoro, dr. MSCPH Pakar Uji Klinik, Kepala Divisi Surveilans & Uji Klinik PT. Biofarma (Persero) Dr. Novilia S. Bachtiar, M.Kes, Pakar Komunikasi dan Agama Islam Ihsan Setiadi Latief, M.si.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement