Jumat 21 Jun 2013 15:14 WIB

Aset Pertamina Target Operasi Pengamanan Polri

Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset PT Pertamina (Persero) menjadi target operasi pengamanan Polri menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang kemungkinan akan diumumkan tengah malam ini.

"Aset-aset Pertamina, seperti SPBU, kilang minyak, depo dan alat transportasi tetap menjadi target operasi untuk diamankan. Kami himbau masyarakat untuk bantu kepolisian untuk pengamanan ini, tidak perlu merusak," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ronny F Sompie di Jakarta, Jumat (21/6).

Ronny mengatakan masing-masing kepolisian daerah (Polda) telah menentukan prioritas ancaman yang akan terjadi di wilayahnya dimana pengamanan akan diarahkan ke daerah rawan. Seperti diberitakan, pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi rencananya akan dilakukan Jumat (21/6) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Menyusul rencana pengumuman, pengamanan khusus akan disesuaikan dengan jumlah anggota dan prioritas SPBU mana yang kemungkinan akan menjadi sasaran unjuk rasa atau tindakan anarkis. "Sementara guna mengantisipasi antrean panjang di SPBU sebelum pengumuman, kepolisian hingga tingkat Polres sudah melakukan antisipasi," katanya.

Ronny juga mengimbau masyarakat agar menyalurkan aspirasi terhadap rencana pemerintah ini dengan bijak. Masyarakat diminta menyampaikan aspirasi tanpa merusak fasilitas negara maupun fasilitas pribadi. "Untuk pengamanan dalam rangka jelang keputusan pemerintah tentang penyesuaian harga BBM, kita harap bisa bersinergi dengan masyarakat," katanya.

Sedangkan Operasi Dian 2013, yang juga dilaksanakan sejak 10 Juni hingga 9 Juli mendatang akan terus digalakkan guna mengantisipasi dan mengamankan aksi unjuk rasa agar tak anarkis, mengeliminir penyalahagunaan BBM bersubsidi, serta mengamankan penyaluran BLSM dan mengupayakan situasi aman dan kondusif sejak sebelum, saat dan pasca penyesuaian harga BBM bersubsidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement