REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mewaspadai gigitan anjing rabies yang menyerang manusia di wilayah Kecamatan Cigedug.
"Kewaspadaan ini karena adanya korban yang dilaporkan sakit kemudian meninggal dunia setelah digigit anjing di Kecamatan Cigedug" kata Kepala Seksi Keswan, Disnakala, Kabupaten Garut, Dyah Savitri, di Garut, Kamis.
Ia mengatakan, korban adalah Ineu Kurniawan, petugas lapangan kesehatan hewan meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Kamis pagi. Korban, kata Dyah, diduga terkena rabies kemudian sakit setelah digigit anjing liar di Cigedug.
"Seminggu sebelumnya Ineu dilaporkan digigit anjing rabies saat melaksanakan pelayanan kesehatan hewan di Cigedug, namun penyebab pastinya meninggal kami belum tahu pasti," katanya.
Ia mengatakan, jajaran dinas akan menelusuri keberadaan anjing liar di Kecamatan Cigedug untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi. "Secepatnya kita juga akan menelusuri anjing mana yang menggigit Ineu, dan kasus ini juga telah kami laporkan ke Bupati dan Sekda," katanya.
Salah seorang warga Kampung Barukai, Kecamatan Cigedug, Yadi (56) mengaku resah keberadaan anjing yang banyak berkeliaran di kampungnya. Ia khawatir anjing tersebut mengigit manusia dan menularkan bakteri atau virus seperti rabies.
"Petugas juga sudah sering memberikan vaksin ke anjing khususnya anjing liar, tapi kami masih saja khawatir digigit anjing," katanya.