REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- PT Pertamina Unit Pemasaran IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan tambahan pasokan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 20 persen untuk wilayah Kota Pekalongan menjelang kenaikan harga barang yang mudah terbakar itu.
Asisten Manajer Pelayanan Publik Pertamina Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta, Heppy Wulansari, di Pekalongan, Kamis (20/6), mengatakan bahwa PT Pertamina telah menyiapkan cadangan BBM sebesar 20 persen dari rata-rata kebutuhan harian. "Kami telah menyiapkan cadangan BBM sebesar 20 persen Kota Pekalongan dari jumlah persediaan premium pada kondisi normal sebanyak 112 kiloliter dan solar 80 kiloliter," katanya.
Ia mengatakan bahwa dengan penambahan persediaan BBM sebesar 20 persen diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar jenis solar dan premium yang kini mulai terjadi peningkatan permintaan pada bahan yang mudah terbakar tersebut. Berdasar kuota, kata dia, persediaan BBM di wilayah Jateng dan DIY masih cukup sehingga masyarakat tidak perlu mengonsumsi bahan bakar bersubsi itu secara berlebihan, apalagi sampai menimbun.
Ia mengatakan bahwa PT Pertamina juga telah menyiapkan langkah antisipasi kemungkinan terjadinya pelanggaran pendistribusian BBM dan tindakan penyelewengan lainnya. "Kami telah membentuk satuan tugas memonitor stok BBM di terminal BBM dan SPBU, satgas ini juga bertugas mengetahui pergerakan konsumsi BBM pada masyarakat," tutur Heppy.
Menurut dia, tim satgas pemantau BBM bersubsidi itu telah dibentuk sejak pertengahan Mei 2013 akan mengawasi pendistribusian BBM hingga 30 Juni mendatang. "Adapun persiapan yang lainnya, kami terus berkoordinasi dengan setiap SPBU untuk memastikan ketersediaan BBM jangan sampai kehabisan stok dan menambah pasokan jelang detik-detik kenaikan harga BBM," terangnya.