REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) segera melayani kembali sejumlah rute penerbangan di Nusa Tenggara Timur dengan pesawat jenis Cassa sebagaimana yang pernah dilakukan di provinsi kepulauan itu.
"Saat ini pesawat Merpati jenis Cassa tinggal dua unit yang melayani Manado dan Papua, tapi kami merencanakan membeli lagi pesawat jenis Cassa di PT Dirgantara Indonesia," kata Direktur Teknik PT Merpati Nusantara Airline, Priharyono, Kamis (20/6).
Priharyono mengakui, pesawat Merpati jenis Cassa memang pernah menjadi alat transportasi utama dan andalan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia Timur terutama di Nusa Tenggara Timur. "Saat itu memang Merpati menemui kejayaannya, karena Merpati justru hadir sebagai peretas isolasi antara daerah dengan penerbangan perintis," katanya.
Dia mengatakan, manajemen merpati sudah memikirkan untuk kembali melayani provinsi NTT dengan pesawat jenis itu, dengan kondisi daerah kepulauan dengan jumlah bandara sebanyak 14 buah itu. Menurutnya, daerah-daerah kepulauan seperti NTT dan Papua memang membutuhkan pesawat jenis Cassa karena panjang landasan di beberapa bandara hanya bisa dilayani pesawat kecil maksimal jenis TR dan Foker-27.
"Kita akan segera membicarakan dengan serius di tingkat manajemen untuk membeli pesawat jenis cassa dan Twin Otter untuk melayani daerah-daerah di Indonesia Timur," katanya.
District Manager Merpati District Kupang, Srianto Senoadi, terpisah mengatakan, segera menambah frekuensi penerbangan untuk melayani seluruh daerah di Nusa Tenggara Timur itu.
"Kami berencana untuk tambah frekuensi penerbangan layanan rute Merpati di NTT," katanya.
Saat ini, menurut Srianto, ada tiga pesawat yang berlabuh (stay) di Kupang, untuk melayani penerbangan dengan rute Kupang ke berbagai kabupaten yang ada di NTT. Dia menyebut, rute layanan Merpatai sampai saat ini dari Bandara El Tari Kupang, masing-masing menuju, Alor, Bajawa, Maumere, Manggarai, Ende, Ruteng, Tambolaka dan waingapu.
Sejumlah rute itu menurutnya, merupakan rute penerbangan yang sudah dilakukan Merpati sejak beberapa tahun silam dan memiliki potensi yang menjanjikan, sehingga akan ditambah frekuensinya. "Saya contohkan, selama ini ke Alor hanya sekali, kami rencana tambah sehingga penerbangan makin lancar," katanya.