Kamis 20 Jun 2013 11:11 WIB

BNN: Hanya Terpidana Narkoba Tetap Berkutik Meski Sedang Dipenjara

Sejumlah narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sejumlah narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan, satu-satunya aksi kriminal yang masih dapat tumbuh kembang meski pelakunya sedang menjalani hukuman adalah kejahatan Narkoba.

Menurut Deputi Pemberantasan BNN Irjen Benny Mammoto, para napi Bandar Narkoba yang sudah ditahan masih bisa melakukan bisnis haramnya dari balik jeruji besi.

“Kejahatan apa coba selain ini? Koruptor, di penjara apa yang mau dikorupsi?Terpidana penipuan? Siapa yang mau ditipu? Jadi memang hanya bandar Narkoba yang masih bisa leluasa,” kata dia kepada Republika, Rabu (19/6).

Benny mengatakan, meski belum ada riset maupun hasil olah rekap penyedikan resmi, eksistensi napi bandar Narkoba menjalankan bisnis dari Lapas seringkali terbukti.

Dari sejumlah razia yang dilakukan oleh BNN, banyak didapatkan alat penunjang perdagangan Narkoba yang ditemukan, seperti Ponsel. “Alat komunikasi memang menjadi senjata ampuh bagi napi bandar Narkoba untuk berbisnis,” ujar dia.

Meski fenomena napi Bandar Narkoba tetap bisa berbisnis didalam penjara kian mengkhawatirkan, Benny mengatakan, koordinasi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Lapas terus diperkuat.

Sejumlah langkah pengusutan peredaran Narkoba hingga ke dalam penjara yang dilakukan oleh BNN pun, kata dia, selalu mendapat dukungan penuh dari Lapas.

Dia mencontohkan, dalam beberapa kasus, ketika BNN menangkap kurir pengantar Narkoba di sejumlah pintu masuk Indonesia, mayoritas dari mereka mengaku merupakan orang suruhan bandar Internasional.

Setelah disidik lebih dalam, ternyata bandar tersebut ialah tahanan yang sedang mendekam di Lapas Indonesia.

BNN kemudian bergerak dengan langsung mengajukan pengambilan tahanan ke Ditjen Lapas, dan Benny menilai, sambutan Ditjen Lapas akan langkah ini sangat cepat.

“Kami harus ambil (tahanan Bandar Narkoba) dengan cepat. Kami berterimakasih pihak Lapas membuka jalan sangat luas bagi BNN. Ini menjadi penting, karena bila menunggu lama, maka bukti bisa hilang,” kata Benny.

Namun Benny juga tak menutup mata dengan kondisi adanya oknum Lapas yang malah membantu menyukseskan aksi napi bandar Narkoba berbisnis. Maka dari itu, dia berharap ke depan koordinasi dengan pihak Lapas lebih terjalin kuat. 

Dia berujar, sangat penting bagi pihak Lapas sendiri untuk menanamkan pemikiran kepada petugasnya agar waspada pada penjahat Narkoba.

 “Napi-napi seperti ini adalah pembunuh, dengan alat bernama Narkoba, semua sektor pemberantasan di negeri ini harus kompak,” kata jenderal pemilik bintang dua ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement