Rabu 19 Jun 2013 18:36 WIB

'Tak Ada Lagi Bahasan Isu BBM di PKS'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP PKS, Mahfudz Siddiq mengatakan, hari ini tidak ada rencana melakukan evaluasi internal Fraksi PKS terkait kenaikan harga BBM. Saat ini PKS sibuk melakukan evaluasi perkembangan di lapangan dalam konteks pemenangan Pemilu 2014.

"Tidak ada lagi bahasan isu BBM di PKS," katanya di Gedung Parlemen, Rabu (19/6).

Sebelumnya, anggota Majelis Syuro DPP PKS Tifatul Sembiring mengatakan, PKS akan mengevaluasi sikap FPKS di DPR yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab, menurut Tifatul fraksinya sudah menyalahi pertemuan di Lembang, Bandung. Pada pertemuan itu, FPKS diminta menyetujui perubahan APBNP, tapi faktanya PKS menolak APBNP.

Mahfudz menilai, Tifatul menyerukan evaluasi FPKS sebagai bentuk kekecewaan dirinya. "Saya belum pernah mendengar ada seruan-seruan semacam itu. Walaupun sebenarnya tidak ada salahnya orang menyeru," katanya.

Dikatakan Mahfudz, Tifatul yang menjabat Menkominfo memang harus mendukung keputusan pemerintah. Tugas menteri membantu presiden makanya tidak mungkin menentang rencana pemerintah.

Menurut Mahfudz, kalau ada menteri senang karena PKS menolak kenaikan harga BBM malah aneh. Sudah semestinya menteri kecewa karena bawahan presiden. "Kalau sebagai kader PKS dia harus tunduk pada aturan PKS, nanti malah ribut antara menteri dan presiden, makanya PKS membebaskan sikap menteri," ujarnya menandaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement