REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengamanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di wilayah Kota Malang mulai diperketat untuk mengantisipasi adanya kericuhan ketika pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Malang AKP Dwiko Gunawan di Malang, Rabu, mengemukakan setiap SPBU nantinya akan dijaga oleh tiga orang personel dari kepolisian.
"Selain mengantisipasi kemungkinan munculnya kerawanan yang mengakinatkan kericuhan, juga sebagai upaya meminimalisasi adanya penimbunan BBM yang dilakukan warga," katanya menegaskan.
Menurut Dwiko, begitu pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, personel kepolisian langsung disiagakan sebagai antisipasi jika ada pihak-pihak yang mencari keuntungan di momen kenaikan harga BBM ini.
Saat ini, lanjutnya, Polres Kota Malang juga sudah menurunkan intelijen untuk memantau adanya indikasi penimbunan BBM. "Pemantauan sudah dilakukan di seluruh SPBU yang ada di wilayah ini," ujarnya.
Menyinggung adanya indikasi penimbunan BBM saat ini, Dwiko mengatakan masih belum ada laporan, bahkan situasi Kota Malang masih kondusif, aman dan terkendali. Kalaupun ada kekosongan stok di SPBU juga tidak masalah, karena stoknya masih mencukupi dan tidak sampai terjadi kelangkaan.