Senin 17 Jun 2013 17:12 WIB

Polda Jambi Terjunkan Propam Usut Penembakan Wartawan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan (ilustrasi).
Foto: pardaphash.com
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepolisian Daerah (Polda) Jambi langsung menerjunkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mengusut peristiwa penembakan yang terjadi saat polisi bentrok dengan mahasiswa, Senin (17/6). Dalam peristiwa ini, diduga polisi telah melepaskan tembakan langsung ke arah massa.

 

Tak ayal, langkah represif polisi tersebut memakan korban. Diketahui, seorang jurnalis media elektronik, Trans7, mengalami luka parah di pelipis mukanya. Diketahui, dia terkena proyektil tembakan gas air mata yang dilepaskan oleh polisi.

 

“Korban selamat, dan sudah menjalani operasi. Sekarang Div Propam sedang mendalami permasalahan tersebut,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jambi, AKBP Alamsyah, kepada Republika, Senin (17/6).

 

Alamsyah mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika suasana demonstrasi mahasiswa yang menolak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) memanas. Saat itu, ketika massa coba ditenangkan oleh polisi yang melakukan pengamanan, terjadilan peristiwa tersebut.

 

Kapolda Jambi Brigjen Satriya Hari Prasetya bahkan turun langsung untuk menemui korban. Di sana, menurut Alamsyah, Satriya juga menemui keluarga korban untuk meyakinkan bahwa duduk perkara sedang diungkap oleh Polda Jambi. “Kami berharap mudah-mudahan korban lekas pulih dan peristiwa ini bisa diungkap,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Nugroho Anton, kontributor Trans 7, terluka saat meliput aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM di Jambi, Senin siang hari. Kala itu sekitar pukul 12.00 WIB di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Khawatir aksi menjadi rusuh, polisi lalu melepaskan gar air mata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement