Senin 17 Jun 2013 15:25 WIB

Bus Sering Terbakar, Pengelola Transjakarta Janji Tingkatkan Pengawasan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Fernan Rahadi
Bangkai Bus Transjakarta bernomor JMT 019 yang terbakar di jalan Gajah Mada, Harmoni, Jakarta Pusat, Ahad (16/6).   (Republika/ Yasin Habibi)
Bangkai Bus Transjakarta bernomor JMT 019 yang terbakar di jalan Gajah Mada, Harmoni, Jakarta Pusat, Ahad (16/6). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap setiap bus Transjakarta. Hal ini karena banyaknya armada bus yang terbakar.

BLU Transjakarta mencatat, sepanjang tahun 2011 hingga 2013, ada tujuh armada bus yang terbakar. Penyebabnya mulai dari konsleting hingga kebocoran gas.

"Kita akan minta operator untuk lebih teliti lagi dalam melakukan pengecekan. Terutama untuk perkabelan yang tempatnya tertutup," ujar Kepala BLU Transjakarta, M Akbar, saat dihubungi Republika, Senin (17/6).

Menurutnya, semua operator sebenarnya sudah diwajibkan melakukan pengecekan dan perawatan pada setiap armada TransJakarta setiap hari. Selain itu, sambung Akbar, setiap tiga minggu sekali, bus akan diistirahatkan untuk mendapatkan perbaikan secara detail. Tiap operator, kata dia, juga diharuskan membuat laporan bulanan mengenai kondisi bus pada BLU Transjakarta selaku pengelola.

Meskipun demikian, kata dia, BLU Transjakarta tidak berwenang untuk memberikan sanksi ketika sebuah busway terbakar. Sebab, lanjut Akbar, bus merupakan aset milik operator. Sehingga, ketika bus terbakar, sebenarnya operator sudah menderita kerugian yang sangat besar.

Dia juga menegaskan kalau BLU Transjakarta juga telah melakukan pengawasan pada kinerja operator. "Kita lakukan pengawasan dari segi kualitas. Secara accidental kita juga lakukan pemeriksaan apakah bis layak jalan atau tidak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement