REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota menyiagakan anggotanya untuk melakukan penjagaan di setiap Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Pengamanan yang kami lakukan ini untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang atau aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM dari elemen masyarakat atau mahasiswa di lokasi SPBU," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso, Ahad (16/6).
Menurut Hari, setiap SPBU rencana akan dijaga dua sampai tiga orang personel selama 24 jam penuh, selain itu para anggota yang berjaga pun akan dilengkapi senjata untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pihaknya juga mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan penjagaan di lokasi-lokasi umum dan pusat pemerintah di Kota Sukabumi.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan membuat tim untuk melakukan penjagaan di lokasi-lokasi yang rawan terjadi aksi jika harga BBM ini benar-benar dinaikan oleh Pemerintah Pusat, tim tersebut nantinya akan disebar untuk melakukan penjagaan agar wilayah hukumnya tetap kondusif.
"Penjagaan ini juga kami lakukan untuk antisipasi adanya oknum yang tidak bertanggung jawab seperti melakukan aksi penimbunan BBM bersubsidi, jika kami temukan maka akan dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," tambahnya.
Hari mengatakan, selain melakukan penjagaan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat untuk mengantisipasi adanya dampak dari rencana kenaikan harga BBM ini, seperti adanya kenaikan tarif angkutan kota yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan tidak melakukan aksi yang bisa merugikan diri sendiri dan umum, karena saat ini baru rencana dan belum ditetapkan.