Kamis 13 Jun 2013 16:50 WIB

Maarif Institute: Rakyat Haus Sosok Pemimpin yang Merakyat

Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq
Foto: republika/prayogi
Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq mengungkapkan, saat ini masyarakat Indonesia sangat mengharapkan pemimpin yang merakyat dan tak berjarak dengan rakyat. Selain itu, tentu saja berintegritas, bersih, dan baik.

Pasalnya, kata Fajar,  rakyat Indonesia sudah muak dengan model kepemimpinan nasional saat ini. Karena itu,  kata dia, ada gejala publik tengah mencari sosok antitesis dari model pemimpin Indonesia saat ini.

"Kalau SBY dianggap tidak tegas, partisan pada satu kelompok, elisitis, jaim, maka orang nanti di 2014 akan cari sosok sebaliknya," ujar Fajar Kamis, (13/6).

Karena itu, lanjut Fajar, tidak mengherankan Joko Widodo mendapat dukungan kuat untuk maju sebagai capres. Semua survei mengunggulkan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Bahkan, kata dia, elektabilitas Jokowi dikabarkan di atas 60 persen.

"Itu memperlihatkan bagaimana publik haus sosok yang merakyat, familiar, wong deso,"  ungkapnya.

Meski pada akhirnya, ungkap Fajar, semuanya tergantung Jokowi dan PDI Perjuangan, khususnya Megawati Soekarnoputri. Karena Jokowi mustahil bersedia maju dari partai selain PDIP.

"Saya kira ini akan jadi dilema bagi Jokowi dan PDIP. Satu sisi publik mengharapkan dia menjadi salah satu calon. Tapi dia sekarang masih menjabat di DKI," ungkapnya.

Tapi kalau pada akhirnya maju sebagai capres PDIP, kata Fajar, satu-satunya cara partai lain membendung Jokowi adalah mengusung calon-calon alternatif, seperti Gita Wirjawan, Dahlan Iskan, dan Mahfud MD.

"Tetapi mereka belum punya kendaraan yang jelas. Makanya, saya berharap momen konvensi yang dibuka berbagai partai, bisa memberikan kesempatan kepada mereka," tandasnya.

Fajar berharap konvensi capres harus digelar serius dan fair.  Kalau cuma asal-asalan dan yang keluar sebagai capres tetap dari generasi lama, Jokowi dipastikan akan menjadi Fajar presiden mendatang.

"Kalau mereka keukeuh (mencalonkan tokoh tua), mereka akan ditinggalkan PDIP jika PDIP mengusung Jokowi," tandasnya.

Sebelumnya,  Board of Advisor Center for Strategic and International Studies  (CSIS)  Jeffrie Geovanie mengatakan, jika  Pilpres digelar hari ini, Jokowi akan menang mutlak di atas 60 persen, siapa pun lawannya.

Namun, kata dia, kemenangan Jokowi akan sangat bergantung pada keberhasilan konvensi capres Partai Demokrat.

Bila konvensi capres Partai Demokrat berjalan sangat demokratis dan diikuti generasi baru seperti Gita Wirjawan, Mahfud MD, Marzuki Alie, Irman Gusman, Dino Pati Jalal, Chairul Tanjung, maka lahir penantang baru yang bisa mengimbangi  Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement