Kamis 13 Jun 2013 14:03 WIB

Muhammadiyah Minta Menteri Agama Nego Soal Kuota Haji

Rep: Yulianingsih/ Red: Citra Listya Rini
Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi (ilustrasi).
Foto: Antara
Jamaah haji saat wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai representatif pemerintah harus melakukan negosiasi lagi dengan pemerintah Arab Saudi terkait kuota haji ini.

"Kita jangan langsung menerima begitu saja. Harus memperjuangkan. Menteri agama sebagai representasi pemerintah  harus memperjuangkan. 

Ini pelayanan terhadap masyarakat," kata Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Kamis (13/6). 

Menurutnya, jumlah calon jamaah haji Indonesia cukup besar melebihi Malaisya dan negara lainnya. Haedar mengatakan seharusnya dengan jumlah tersebut menteri agama bisa melakukan tawar-menawar. 

"Mosok kita kalah sama Malaysia yang jumlahnya lebih sedikit," ujar Haedar.

Untuk itu, Haedar berharap menteri agama bisa memperjuangkan kuota haji ke pemerintah Arab Saudi sesuai dengan perbandingan jumlah penduduk Indonesia sendiri. Ia meminta menteri agama meyakini pemerintah Arab bahwa pengurangan kuota haji akan berdampak luas pada masyarakat Indonesia.

Haedar menilai pengurangan kuota haji tersebut secara otomatis akan menutup kran bagi calon jamaah yang berangkat tahun berikutnya. Padahal masa tunggu calon jamaah haji di Indonesia sudah mencapai 13 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement