REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penghargaan Adipura dari pemerintah kepada Kota Sukabumi mendapat kritikan masyarakat. Sebab, Kota Sukabumi dinilai belum layak menerima penghargaan di bidang lingkungan tersebut.
"Sepertinya belum layak," ujar salah seorang warga Kecamatan Citamiang, Tina (35 tahun). Kritikan itu lantaran masih ada sejumlah titik yang masih kotor dan perlu pembenahan di Sukabumi. Contohnya di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi.
Dari dulu hingga sekarang kondisinya kurang bersih dan becek di waktu hujan. Bahkan, trotoar di pasar telah berubah fungsi menjadi lapak pedagang kaki lima. Dampaknya, arus kendaraan yang mau ke pasar mengalami kemacetan.
Ke depan, kata Tina, penataan pedagang di sekitar pasar dapat diatur secara baik. Sehingga keberadaan PKL tidak mengganggu jalanan atau fasilitas umum lainnya.
Pernyataan senada diucapkan warga lainnya, Kurnia (28). Warga Kecamatan Cikole itu mengatakan, "Seharusnya, kondisi pasar yang kotor dan becek ini segera diatasi."
Sebelumnya, Kota Sukabumi meraih penghargaan Adipura dari Presiden pada Senin (10/6) lalu. Penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya karena Sukabumi meraih Adipura pada 2010 dan 2102 lalu.