REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai dibangun Agustus 2013. Proyek pertama yang diluncurkan adalah jurusan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Masyarakat Jakarta sudah menunggu-nunggu keberadaan angkutan massal yang tak akan terkena macet ini. Pasalnya, MRT hanya akan menempuh Lebak Bulus-Bundaran HI selama 30 menit.
Warga Kota, Jakarta Utara, Tata (35 tahun) mengharapkan MRT segera dibangun. ''Semoga jadi, tidak berhenti tengah jalan,'' kata dia ketika melihat-lihat prototipe kereta MRT di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan antusias menunggu proyeknya selesai. Meski demikian, pengguna motor ini mengaku masih keberatan jika ongkos MRT lebih dari Rp 10 ribu. ''Kalau begitu mending naik motor lagi,'' kata dia.
Sinta (32 tahun) berharap hal yang sama. Ia sangat menunggu proyek ini agar segera selesai. Menurutnya jalanan ibukota sudah sangat sumpek. ''Butuh alat transportasi baru yang lebih nyaman,'' kata dia.
Namun ia pun berpesan agar ongkos yang dikenakan nanti sepadan dengan pengeluaran biasanya. ''Ya jangan mahal-mahal, kan ada kebutuhan lain juga selain pengeluaran untuk transportasi,'' ucapnya.
Sebuah contoh kereta MRT memang dipamerkan di PRJ, Jakarta Fair 2013. Angkutan berwarna putih ini cukup menyedot perhatian pengunjung yang ingin mengetahui lebih jauh. Umumnya, pengunjung ingin mengetahui apakah MRT ini mirip dengan MRT di Singapura.