REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan anggota Komisi Pertahanan DPR RI Tantowi Yahya bersama lima orang Indonesia lainnya ke Israel, pekan lalu, mengundang cibiran publik.
Pengamat Militer, Muhadjir Effendy menilai sebagai anggota DPR RI semestinya Tantowi harus menahan diri untuk tidak melangkahi garis kebijakan luar negeri pemerintahan Republik Indonesia (RI).
Apalagi, kata Muhadjir, Tantowi duduk di komisi pertahanan yang membawahi kerja sama militer antarbangsa. Kecuali, dia sebagai warga negara bebas sekadar untuk jalan-jalan atau akademisi dengan misi menjalankan keilmuannya.
"Oleh sebab itu, sebaiknya dia membuat pertanggungjawaban publik atas tindakannya itu," kata rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini kepada Republika di Jakarta, Rabu (12/6).
Tantowi yang merupakan politisi Partai Golkar mengaku kunjungannya ke Israel atas undangan Australian-Jewish Association dan disambut Juru Bicara Parlemen Israek Knesset Yuli Edelstein. Ia melakukan kunjungan ke negeri Zionis itu selama empat hari pada pekan lalu.
"Dalam kunjungan tersebut kami dipertemukan dengan petinggi Israel dari mulai parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media, dan masyarakat biasa," kata anggota Komisi I DPR RI itu, Selasa (11/6).