Selasa 11 Jun 2013 20:24 WIB

Keluarga Jemput Jenazah Terduga Teroris Poso

 Polisi berjaga disekitar ambulance yang membawa jenazah terduga teroris saat akan dibawa pihak keluarga ke Kabupaten Poso dari RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (11/6).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Polisi berjaga disekitar ambulance yang membawa jenazah terduga teroris saat akan dibawa pihak keluarga ke Kabupaten Poso dari RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Orang tua Nudin alias Bondan menjemput jenazah anaknya di RS Bhayangkara Palu, Selasa sore, yang tewas karena diduga terkait dengan jaringan teroris di Kabupaten Poso.

Keluarga korban terduga teroris tiba di RS Bhayangkara Palu sekitar pukul 14.00 WITA. Pemberangkatan jenazah ke Kabupaten Poso itu dikawal ketat aparat kepolisian. Jenazah Nudin rencananya akan dimakamkan pada hari Rabu (12/6).

Jenazah Nudin sendiri dibawa ke rumah sakit pada pukul 07.00 WITA untuk diautopsi tim medis RS Bhayangkara.

Tewasnya Nudin pada hari Senin (10/6) sore mendapat reaksi keras dari masyarakat Poso. Ratusan warga mendatangi Mapolres Poso guna meminta jenazah untuk segera dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan. Namun, saat itu polisi menolak dengan alasan jenazah akan diautopsi terlebih dahulu.

Nudin adalah kakak dari Andi Brekele, terduga teroris yang juga tewas tertembak di Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada bulan Januari 2013. Nudin ditembak polisi karena mencoba melarikan diri saat hendak disergap pasukan Densus 88 Antiteror.

Nudin selama ini diduga terlibat serangkaian kasus terorisme di Kabupaten Poso. Pelaku diduga melakukan aksi perampokan bersama Abu Roban di Jawa Tengah dan menerima hasil kejahatan itu untuk mendanai kegiatan kejahatan.

Dia selama ini juga diduga sebagai penyuplai logistik dan kebutuhan lainnya terhadap kelompok Santoso di Poso, serta kelompok Asmar dan Roy di Bima.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement