Jumat 07 Jun 2013 22:27 WIB

Setgab Belum Miliki Rencana Keluarkan PKS

Sejumlah orang menurunkan bendera PKS yang terpasang di kantor Sekretariat Gabungan (Setgab), Jakarta, Rabu (4/4).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Sejumlah orang menurunkan bendera PKS yang terpasang di kantor Sekretariat Gabungan (Setgab), Jakarta, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy menyatakan Sekretariat Gabungan (Setgab) partai-partai politik pendukung pemerintah belum memiliki rencana untuk mengeluarkan Partai Keadilan Sejahtera.

"Saya belum mendengar ada wacana bahwa Setgab ingin mengeluarkan PKS dari koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah," kata Muhammad Romahurmuziy ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat malam.

Romy, panggilan akrab Muhammad Romahurmuziy juga menyatakan belum tahu kalau Jumat malam ini ada rapat Sergab koalisi.

Apalagi, kata dia, jika agendanya untuk menyamakan sikap terhadap sikap PKS yang berbeda terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Saya belum mendengar ada rencana tersebut," katanya.

Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pimpinan partai politik, pada Jumat malam ini juga menghadiri perayaan Isra' dan Mi'raj di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Sebelumnya,Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan,PKS yang menyuarakan sikap menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM adalah strategi pencitraan untukmeningkatkan elektabilitas.

"Apa yang dilakukan PKS hanya strategi politik pencitraan, untuk menaikkan kembali elektabilitas dengan menununjukkan keberpihakan kepada masyarakat," kata Max ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat.

Menurut Max, upaya PKS untuk membangun pencitraan positif dengan melakukan manuver-manuver, tidak akan berhasil merebut hati rakyat yang sudah cerdas.

Anggota Komisi I DPR RI ini juga mempertanyakan sikap PKS yang di parlemen menolak rencana kenaikan harga BBM, sementara para menteri dari PKS di pemerintahan menerima kebijakan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement