Jumat 07 Jun 2013 22:45 WIB

Solusi MPR Untuk Masalah Korupsi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Hajriyanto Y Thohari
Foto: Nunu/Republika
Hajriyanto Y Thohari

REPUBLIKA.CO.ID, MENTENG --  Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengusulkan agar Kemendikbud memasukkan mata pelajaran pendidikan antikorupsi dalam kurikulum sekolah. Menurut dia, pelajaran tersebut penting untuk membentuk karakter calon pemimpin bangsa agar menjadi pribadi yang bersih sejak dini.   

"Anak-anak SD, SMP, dan SMA yang sekarang berusia belasan tahun, 10-15 belas tahun ke depan harus mengerti betul tentang pentingnya sikap antikorupsi," kata dia di kantor pusat Muhammadiyah, Menteng.

Politisi Partai Golkar tersebut menilai, penanganan korupsi di negeri ini hanya sebatas pada pemberantasan. Padahal, harusnya penanganan korupsi dimulai dengan pencegahan. Salah satu caranya dengan memasukkan pelajaran antikorupsi tersebut.  

Ia menyebut, fenomena korupsi di Indonesia ibarat pepatah yang berbunyi 'patah tumbuh hilang berganti'. Hari ini ditangkap 10 orang kemudian besok muncul 10 lagi. 

"Seolah tidak dilakukan pencegahan sama sekali," kata dia. 

Karena itu, dia menilai, pencegahan korupsi harus dilakukan semua pihak. Termasuk organisasi kemasyarakatan. Sebab, tugas memberantas korupsi bukan hanya kewajiban Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement