REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Marga Mandalasakti (MMS) mengumumkan adanya keretakan sekitar 50 meter di ruas jalan Tol Tangerang-Merak KM 38 arah Jakarta sejak Selasa (4/6) pukul 17.00 WIB, diperkirakan akibat labilnya kontur tanah sekitar lokasi serta rembesan air Sungai Cimanceuri, Kecamatan Balaraja, Tangerang-Banten.
"Selain itu, kemungkinan retak juga dapat disebabkan karena beban kendaraan angkutan yang kerap melebihi kapasitas," kata Kadiv Hukum & Humas PT Marga Mandalasakti (MMS), Indah Permanasari saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sejak pukul 18.30 WIB pada hari yang sama, petugas PT MMS tengah melakukan penanganan lalulintas dengan cara mengalihkan kendaraan besar untuk keluar di KM 39 (Balaraja Barat)?lalu masuk kembali di KM 36 (BalarajaTimur).
"Sementara, untuk kendaraan kecil masih tetap melewati lajur 2, namun sedikit mengalami antrian. "Dampak dari peristiwa ini menimbulkan kemacetan sepanjang 3 km," katanya.
Oleh karena itu, tegasnya, sebagai upaya mengurangi kemacetan, petugas memberikan informasi berupa imbauan kepada para pengguna jalan melalui Variable Message Sign (VMS) agar kendaraan Bis dan Truk keluar di gerbang tol terdekat lalu masuk kembali di gerbang tol Balaraja Timur.
Untuk menangani keretakan tersebut, diperkirakan memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu. Oleh karena itu, upaya pengalihan kendaraan akan tetap dilakukan, sementara itu kondisi jalan dan lalulintas akan terus diinformasikan kepada pengguna jalan dan masyarakat melalui media massa.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul karena kejadian ini. Kami akan berupaya untuk menyelesaikan perbaikan secepatnya," katanya.
Ia juga menambahkan, hingga kondisi Rabu siang (5/6), kondisinya belum berubah. "Lajur 1 tetap tertutup dan hanya dipakai lajur 2," katanya. Ruas tol ini per hari digunakan oleh sekitar 113 ribu pengguna kendaraan.