REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan perbaikan kurikulum sebelum diterapkan kurikulum baru pada lembaga pendidikan di 2013 ini, demikian yang diungkapkan oleh anggota Fraksi PKS, Ahmad Zainuddin.
"Kami ingin pengembangan kurikulum dan kami terus dorong pemerintah untuk mengembangkan. Ini semua karena tuntutan globalisasi," katanya ditemui saat mendampingi Presiden PKS Anis Matta berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Selasa (4/6) malam.
Ia mengatakan, sebenarnya bukan hanya fraksi PKS yang menolak penerapan kurikulum baru 2013, tapi terdapat partai lain yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, ia menegaskan jika hanya PKS yang menolak kurikulum baru itu, partai ini tetap konsisten dengan sikapnya.
Menurut dia, kurikulum baru itu belum sepenuhnya dipahami oleh pengelola pendidikan seperti kepala sekolah ataupun guru. Hal itu berdasarkan kunjungan kerja yang telah dilakukan di sejumlah instansi pendidikan. "Secara teknis banyak dinas belum mengetahui tenang kurikulum baru. Kami juga pernah minta buku yang akan digunakan kurikulum baru, tapi tidak dikasih," ucap anggota Komisi X DPR tersebut.
Harusnya, kata dia, sebelum kurikulum itu diterapkan, pemerintah melakukan berbagai macam pelatihan. Jangan sampai ketika kurikulum baru diterapkan, justru mereka (instansi pendidikan) bingung. Ia khawatir jika dipaksakan hasilnya tidak akan maksimal. Selain masih banyak instansi yang belum mengerti, termasuk guru, waktu yang tersisa untuk memberikan pemahaman tentang kurikulum baru sangat pendek.