Selasa 04 Jun 2013 20:44 WIB

Mantan Stafsus Menpora Tampar Kamera Wartawan

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Setop kekerasan terhadap wartawan
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Setop kekerasan terhadap wartawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Kali ini, saksi kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Fahrudin melampiaskan emosinya ke kamera wartawan.

Selasa (4/6) ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang memeriksa mantan staf khusus (stafsus) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng tersebut. Fahrudin terlihat 'gerah' karena terus ditanya seputar pemberian uang sebesar Rp 2 miliar ke adik Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng.

"Anda wartawan atau apa," kata Fahrudin sambil menampar kamera wartawan televisi saat ditemui usai diperiksa di KPK, Jakarta, Selasa (4/6).

Peristiwa tersebut berawal dari keluarnya Fahrudin dari gedung KPK. Wartawan sempat terkecoh dan berupaya mengejar Fahrudin untuk mewawancarai di tempat parkir yang berada di samping gedung KPK.

Ia sempat menjelaskan mengenai jalannya pemeriksaan dan keterangannya kepada penyidik seputar tugas sebagai stafsus Menpora. Mengenai pemberian uang kepada Choel ia membantah kalau ia yang memberikannya. Menurutnya uang itu diberikan Deddy Kusdinar dan ia hanya mengantarnya.

Namun saat ditanya apakah ia mengenal salah satu tersangka Teuku Bagus Mohammad Noor, ia membantah sambil menampar kamera salah satu wartawan televisi. Nada suara Fahrudin pun tinggi dan menantang wartawan."Kalau nggak senang kau tuntut aku," ucapnya sambil menuju mobilnya.

Dalam perkara penyidikan korupsi Hambalang, Fahruddin disebut-disebut sebagai perantara penerimaan duit Rp 2 milliar dari Direktur  PT Global Daya Manunggal Herman Prananto untuk Choel Mallarangeng, adik Andi Mallarangeng yang beberapa waktu lalu setelah menjalani pemeriksaan oleh KPK.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement