Senin 03 Jun 2013 23:33 WIB

Media Diimbau Berperan Aktif Selamatkan Lingkungan

Rep: Hannan Putra/ Red: Djibril Muhammad
Lingkungan Kotor
Foto: Kementrian KLH
Lingkungan Kotor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku buruk masyarakat dengan membuang sampah sembarangan sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itulah yang mendorong beberapa lembaga untuk aktif mengimbau masyarakat dengan program penyelamatan lingkungan dari bahaya sampah yang tak terkelola.

Director of United Nation Information Center, Michele Zaccheo mengatakan, di berbagai negara sudah lama dimulai gerakan penyelamatan lingkungan dan pengelolaan sampah.

Ia mencontohkan seperti apa yang dikalukan di Bulgaria. Di negara itu, sebanyak 350 ribu sukarelawan berpartisipasi dalam gerakan kebersihan. Mereka berhasil mengumpulkan 100 ribu ton sampah dalam waktu 5 jam. Kegiatan tersebut dibantu dengan publikasi media, BTV Media Group (TV Bulgaria) secara live.

"Aksi itu untuk memperingati Hari lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni. Tapi seharusnya, kita hendaknya menjadikan setiap hari sebagai hari lingkungan hidup," kata Michele dalam acara Diskusi Panel Nasional, Gerakan Indonesia Bersih, Senin (3/6) di Hotel Bidakara Pancoran Jakarta Selatan.

Ia juga menyebutkan, aksi gerakan peduli lingkungan yang sudah berjalan di Tanah Air, seperti yang diselenggarakan di kota bogor. Ia menyambut baik gerakan yang mengatas namakan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) yang mengajak masyarakat untuk peduli kebersihan sungai.

Michele mengimbau agar media dapat ikut mengkampanyekan gerakan-gerakan yang fokus pada masalah dan solusi lingkungan. Media dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungannya.

"Media selain berfungsi sebagai pemberi informasi dapat juga membantu masyarakat dalam mengubah perilaku buruknya dalam menyikapi sampah," katanya.

Sementara itu, seorang wartawan senior yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut, Dr. Sinansari Encip mengatakan bahwa mempunyai peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Media sebenarnya harus mendidik. Kalaupun sifatnya menghibur maka tampilkanlah hiburan yang mendidik," jelas Encip. "Sebelum masyarakat di didik, wartawannya dulu," tambahnya.

Ia mencontohkan, beberapa media sudah mulai menjadi lembaga yang mendidik masyarakat. Tidak hanya mempunyai orientasi kepada uang, tapi lebih kepada kepentingan-kepentingan untuk menyelamatkan lingkungan.

"Seperti contoh, saat ini TVRI bukan lagi menjadi corong pemerintah, tapi sudah menjadi corong publik. Jadi apapun kegiatan publik, bisa tampil disana," jelas pria yang saat ini aktif di media Panji Masyarakat sekaligus Direktur Pusat Pengkajian Persampahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement