Senin 03 Jun 2013 19:41 WIB

'Teroris Jangan Dibunuh, Korek Infonya, Kejar Dalangnya'

Rep: dyah ratna meta novi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta
Foto: Antara
Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Untuk mengejar dalang utama pelaku terorisme, sebaiknya para teroris ditangkap, tidak dibunuh.

"Ini perlu dilakukan untuk mengorek habis informasi yang dimiliki oleh para teroris termasuk cara operasinya dan penyebarannya," kata anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, Saifullah Tamliha  Jakarta, Senin, (3/6).

Para teroris di Amerika saja, terang Saifullah, tidak ditembak mati di tempat. Mereka menangkap para teroris lalu memasukkannya ke penjara Guantanamo untuk diperiksa dengan berbagai cara  guna mendapatkan informasi jaringan teroris lainnya.

"Masak penangkapan teroris di Indonesia, selalu berakhir dengan pembunuhan?" ujarnya.

Apalagi, imbuhnya, sering kali aksi teroris dikaitkan dengan Abu bakar Ba'asyir sebagai dalangnya. "Ini tidak masuk akal, harus ditemukan dalang sesungguhnya."

"Teroris itu, mati satu tumbuh seribu. Makanya penangkapan teroris harus dilakukan hidup-hidup," kata Saifullah.

Menyinggung upaya rehabilitasi para teroris agar kembali jalan yang benar, Saifullah  mengatakan, kalau sering kali doktrin kekerasan terorisme sudah mendarah daging, hingga kadang sulit dicabut.

"Namun setidaknya dari para teroris yang ditangkap hidup-hidup bisa dikorek informasinya mengenai ruang gerak terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement