REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Pelabuhan Cirebon lumpuh total, Senin (3/6). Hal itu menyusul aksi mogok semua perusahaan jasa kepelabuhanan yang biasa beroperasi di pelabuhan tersebut.
Berdasarkan pantauan, aksi mogok itu dilakukan semua perusahaan yang bergerak di jasa kepelabuhanan, mulai dari keagenan kapal, bongkar muat kapal hingga armada penganggutan barang keluar pelabuhan.
Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Cirebon, Suhaili Muchyar, mengatakan, aksi mogok tersebut terpaksa dilakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada PT Pelindo, Kementrian Perhubungan dan BUMN. ‘’Kalau tidak terpaksa, kami juga tidak akan seperti ini (mogok beroperasi),’’ kata Suhaili.
Untuk mengatasi aksi mogok tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas II Cirebon, Capt Barlet, mengundang seluruh pengurus asosisasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Pengguna Jasa Kepelabuhan Pelabuhan Cirebon. Selain itu, turut diundang pula General Manager PT Pelindo II dan Kapolsek Pelabuhan Cirebon, AKP Suwondo.
Suhaili menjelaskan, rapat berlangsung alot karena semua pihak yang terlibat berpegang teguh pada aturan masing-masing. Seperti misalnya, PT Pelindo II Cirebon yang tetap bersikukuh melaksanakan kegiatan bongkar muat.
Padahal, sudah ada aturan hukum yang menyatakan bahwa kegiatan usaha bongkar muat harus dilaksanakan oleh badan usaha khusus.‘’Sedangkan PT Pelindo kan bukan badan usaha khusus,’’ kata Suhaili.
Hingga berita ini diturunkan, rapat yang sudah dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu masih belum selesai. Namun, rapat tersebut berlangsung tertutup bagi wartawan.