Ahad 02 Jun 2013 19:56 WIB

Diduga Keracunan, Seorang Tabib Ditemukan Tewas

Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR --  Diduga keracunan obat seorang pria yang berprofesi sebagai tabib di Kampung Pasir Kawung, Desa/Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu, ditemukan tewas.

Jasad korban pertamakali ditemukan oleh tiga orang warga yang sempat mendapat telepon dari pihak keluarga yang tidak dapat menghubungi korban sejak dua hari terakhir.
"Saya bersama dua warga lainnya Revi dan Yayat, mencoba memastikan keberadaan Dadang Sudrajat korban yang merupakan warga asal Ciburuy-Bandung, tapi membuka praktek bekham di kampung ini," kata Ade, salah seorang saksi warga sekitar.
Saat mencoba mengetuk pintu rumah berlantai dua itu, tidak kunjung mendapat jawaban. Ketiga warga itu mencoba melaporkan hal tersebut ke pihak RT dan desa setempat selanjutnya ke kepolisian.
Setelah pihak berwajib datang, petugas dibantu warga mencari keberadaan korban dan sempat mendobrak pintu masuk rumah tersebut. Betapa terkejutnya warga ketika mendapati jasad korban tergeletak sudah tidak bernyawa di lantai dua rumah merangkap tempat prakteknya.
"Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan tubuh membiru tergeletak di lantai dua rumah yang dikontraknya sejak beberapa bulan yang lalu," ucapnya.
Dia menambahkan, dugaan petugas korban meninggal dunia karena keracunan obat yang diminumnya. Hal tersebut terlihat berdasarkan temuan sejumlah bungkus obat di tempat korban tergeletak.
Salah seorang anggota Inavis Polres Cianjur, yang minta namanya dirahasiakan, membenarkan hal tersebut. Di tubuh korban tidak ditemukan bekas luka akibat penyiksaan, sehingga diduga meninggal dunia akibat keracunan obat.
"Saat ini jasad korban dibawa ke RSUD Cianjur, guna keperluan visum. Dugaan sementara korban meninggal karena keracunan obat yang bungkusnya kami temukan di dekat jasadnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement