REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak banyak yang sadar dan bersedia terlibat aktif dalam penyelamatan dan penghematan air. Padahal, air sangat strategsi perannya sebagai sumber keberlangsungan kehidupan.
Permasalahan yang melingkupi dan mengancam keberadaan air, bahkan terus meningkat. Gaya hidup 'boros' air terus saja terjadi. "Untuk itu, masyarakat hendaknya segera menghentikan gaya hidup boros air, dengan menggunakan air secukupnya," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Muhammad Hasan, dalam acara Aksi Peduli Air 'Membangun Generasi Peduli Air' di Taman Cattleya, Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (1/6).
Menurut Hasan, berdasarkan kondisi tersebut, upaya-upaya untuk mendorong langkah konservasi dan penyelamatan air masih sangat diperlukan dan terus ditingkatkan. "Masalah ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat wajib diatasi oleh seluruh kalangan dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras," tuturnya memaparkan.
Menyikapi masalah tersebut, maka peran serta segenap masyarakat dalam mengelola sumber daya air perlu disinergikan, baik antarelemen masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah. "Membangun Generasi Peduli Air merupakan upaya menggalang partisipasi publik untuk bersama-sama/bersinergi mengelola sumber daya air secara berkelanjutan," ujarnya mengakhiri.
Aksi Peduli Air 'Membangun Generasi Peduli Air' sengaja diselenggarakan di Taman Cattleya yang merupakan taman kota seluas sekitar tiga hektar, terletak di tengah kota Jakarta. Karena posisinya berada di tengah-tengah kota, di antara deretan gedung tinggi, dan di kelilingi jalan dengan lalu lintas padat, menjadikan taman tersebut strategis dan menarik sebagai lokasi percontohan pembuatan sumur resapan, pembuatan biopori dan lokasi penanaman pohon.