Sabtu 01 Jun 2013 11:44 WIB

Terbang ke Ende, Wapres Peringati Hari Lahir Pancasila

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sukarno tinggal di rumah ini dalam pengasingannya di Ende, NTT, pada 1934-1938.
Foto: yayasanendeflores.org
Sukarno tinggal di rumah ini dalam pengasingannya di Ende, NTT, pada 1934-1938.

REPUBLIKA.CO.ID, ENDE – Wakil Presiden, Boediono memperingati Hari Lahirnya Pancasila di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Taman Bung Karno atau dikenal dengan Taman Rendo, Sabtu (1/6).

Peringatan kali ini dinilai bersejarah karena kali pertama digelar di kota tempat lahirnya nilai-nilai Pancasila sekaligus lokasi tempat Soekarno mendapatkan ide tentang nilai-nilai tersebut saat diasingkan.

Selain memperingati Hari Lahirnya Pancasila, Wapres akan meresmikan dua dari 10 situs bersejarah Bung Karno yang ada di Ende, di antaranya adalah Rumah Pengasingan Bung Karno dan Taman Rendo alias Taman Bung Karno.

Selain Wapres, hadir pula Ketua MPR, Taufiq Kiemas; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh; Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Gubernur NTT, dan sejumlah pejabat negara lainnya.

Lingkungan alam dan masyarakat Ende yang plural telah mempengaruhi alam pikir Bung Karno untuk mencita-citakan sebuah negara merdeka yang berdasarkan Pancasila.

Ketika Bung Karno berpidato pada 1 Juni 1945 di depan BPUPKI, ia mengatakan bahwa dasar negara yang akan dipidatokan diberi nama Pancasila, digali dari bumi pertiwi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement