REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Aktivitas penerbangan bandara Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, kembali normal, Kamis (30/5). Aktivitas penerbangan ditandai dengan penerbangan pesawat Trigana Air rute Ambon-Dobo.
Sebelumnya bandara Rar Gwamar terkena larangan pengoperasian (sasi) oleh seorang pemangku adat setempat pada Senin (27/5) subuh.
Kepala Bandara Rar Gwamar Agus Laipenny, ketika dikonfirmasi dari Ambon, Senin pagi, membenarkan pesawat Trigana Air mendarat di sana sekitar pukul 08.00 WIT dan kembali terbang ke Ambon melalui Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara pada pukul 08.15 WIT.
"Manajemen Trigana Air mengakifkan penerbangan karena terjaminnya keamanan dan keselamatan pengoperasian pesawat ke Dobo," ujar Agus.
"Jadi sebenarnya soal keamanan maupun keselamatan penerbangan telah terjamin, namun manajemen Trigana Air sebelumnya masih enggan mengoperasikan pesawat ke sana," ujarnya.
Sebenarnya sasi yang dilakukan warga desa Durjela dipimpin kepala desa Luis Barends telah dibuka pemangku adat asal desa Wangel, Pieter Barends, pada Senin pagi sekitar pukul 06.30 WIT. Bahkan, Polres Kepulauan Aru telah menempatkan personelnya untuk mengamankan bandara Dobo.
Begitu pun pihak TNI-AD, TNI - AL serta pemangku adat desa Durjela maupun Wangel telah membuat pernyataan menjamin aktivitas penerbangan di bandara Dobo kembali normal.
Diakuinya tidak beroperasinya pesawat Trigana Air mempengaruhi kelancaran program pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial di Kabupaten Kepulauan Aru. "Pastinya antrean penumpang tambah banyak sehingga perlu ada dukungan Pemkab Kepulauan Aru yang merekomendasikan Trigana Air beroperasi di bandara Dobo mengfasilitasi pengoperasian kembali pesawatnya," kata Agus.
Disinggung alasan bandara Dobo disasi, dia mengaku tidak tahu menahu. "Saya tidak miliki kewenangan maupun keterkaitan dengan kegiatan sasi. Yang penting sekarang ini aktivitas penerbangan sudah kembali normal," ujarnya.