Selasa 28 May 2013 22:33 WIB

Pengerjaan Fisik MRT Mulai Oktober

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: jakarta.go.id
MRT DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKINI -- Pengerjaan fisik proyek Mass Rapid Transit (MRT) hingga kini belum dilaksanakan. Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan, groundbreaking MRT akan dilakukan sebelum akhir tahun ini.

"Pokoknya sebelum akhir tahun ini, syukur-syukur bulan Oktober sudah bisa jalan pembangunannya," kata dia dalam acara diskusi 'Membangun Sistem Transportasi Jakarta Baru' di Taman Ismail Marzuki, Selasa (28/5).

Menurut Dono, saat ini pihaknya masih fokus pada pembebasan lahan yang akan dibangun stasiun MRT. Dia menyebut ada beberapa lahan di daerah Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang akan dibeli PT MRT. Menurut dia, karena berada di kawasan yang strategis, harga tanah di tempat itu sudah sangat tinggi, yaitu Rp 150 juta per meter persegi.

"Tapi kami bisa dibantu pemda untuk pembebasan lahan itu," tambah dia.

Sementara mengenai tarif MRT, Dono mengatakan, berdasarkan Undang-Undang, tarif baru akan ditentukan tiga bulan sebelum pengoperasian kereta cepat tersebut. MRT sendiri ditargetkan selesai pada tahun 2017.

Soft launching MRT sudah dilakukan sejak 2 Mei 2013 lalu. Moda transportasi massal tersebut akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama akan dibangun dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI yang memiliki panjang lintasan 16 kilometer. Sementara tahap kedua Bundaran HI-Kampung Bandan dengan panjang lintasan 9 kilometer.

Untuk pengerjaan jalur Lebak Bulus-Bundaran HI, akan dibangun menjadi dua bagian, yaitu tujuh stasiun layang dan enam stasiun dibawah tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement