Senin 27 May 2013 15:53 WIB

5 Kebutuhan Pokok Muslim Rohingya yang Tak Terpenuhi

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Muslim Rohingya
Foto: Youtube
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, Kondisi pengungsi Muslim Rohingya semakin memprihatinkan setiap harinya. Arena pengungsian yang diboikot pemerintah setempat membuat pengungsi tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga kebutuhan mereka bisa dikatakan 100 persen bergantung pada donasi dari relawan.

Seperti dinyatakan relawan dari Myanmar Resource Fondation (MRF), Ko Ko Lwim dalam acara Talk show yang diselenggarakan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin (27/5), setidaknya ada lima kebutuhan pokok yang mendasar bagi Muslim Rohingya.

Pertama, kebutuhan pangan dan non pangan. Food item dan non food item ini adalah kebutuhan pokok yang sangat mendesak. Kurangnya bahan pangan membuat pengungsi Rohingya makin menderita.

Kedua, pembangunan tempat pengungsian. Saat ini, ACT tengah berusaha keras melengkapi tempat hunian sementara bagi para pengungsi. Bahkan, pengerjaannya terkesan dikebut, mengingat awal bulan Juni mendatang musim hujan sudah mulai mendera Rohingya.

Ketiga, kurangnya sarana air bersih. Saat ini, air bersih sangat susah ditemui di tempat pengungsian. Para relawan sudah mencoba membuatkan sumur pompa, namun kualitas air tanah ternyata tidak bagus.

"Kualitas air yang keluar dari sumur pompa ternyata tidak pula bagus. Tapi bagi kami saat ini, fokus kami cukup untuk menyediakan sumur pompa saja," kata Ko Ko.

Keempat, kurangnya bantuan obat-obatan. Kesehatan pengungsi yang sangat mengkhawatirkan sangat tidak sebanding dengan fasilitas kesehatan yang tersedia.

Ko Ko mengisahkan, para relawan hanya mempunyai waktu dua jam untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi. Sementara pasien yang ingin berobat barjumlah ribuan. 

"Akhirnya, pelayanan kesehatan hanya sekedarnya saja dan jauh dari kata sempurna," jelas Ko Ko.

Ko ko juga mengatakan, sekira 200 pasien hanya dibekali satu kotak obat untuk digunakan bersama-sama saking kurangnya obat-obatan.

Kelima, kurangnya sarana pendidikan untuk anak-anak di pengunsian. Boro-boro mempunyai taman bermain, fasilitas pokok seperti posyandu dan sarana kesehatan bagi anak-anak tidak ada. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement