REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pelaksanaan pemungutan suara pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng kali ini dinilai relatif lebih bersih. Koordinator Divisi Pengawasan dan Humas Bawaslu Jateng, Teguh Purnomo menyebutkan, sejak malam hingga dini hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara, pihaknya tidak menemukan atau mendapat laporan terjadinya 'serangan fajar'.
''Ini merupakan harapan kita semua. Menjelang pemungutan suara, tidak ada laporan dari panwaslu kabupaten atau kota yang menyebutkan terjadinya serangan fajar atau politik uang,'' katanya, Ahad (26/5).
Dia mengakui, selama tahapan Pilgub, secara keseluruhan memang telah terjadi 172 kasus pelanggaran. Namun pelanggaran itu, lebih banyak terjadi saat tahapan awal Pilgub Jateng.
Kemudian dalam tahapan-tahapan selanjutnya, intensitas pelanggaran semakin menyusut. Sedangkan kasus-kasus yang menyangkut politik uang, hanya sedikit. ''Kebanyakan berupa kasus-kasus pelanggaran kampanye,'' katanya.