REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Herry Suhardiyanto mengatakan, Indonesia harus menembangkan sendiri teknologi untuk buah-buahan tropis.
"Mari (upaya itu) kita sukseskan, tidak hanya dengan penandatanganan MoU, tetapi ada langkah konkret dengan menganalisis masalah serta mencari solusinya," katanya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/5).
Terkait penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pihaknya dengan PT Laris Manis Utama (LMU) dalam rangka mengembalikan kejayaan buah-buah di Nusantara, ia mengharapkan akan melahirkan lagi kebangkitan buah lokal Indonesia.
Herry memaparkan, konsumsi buah-buahan dan sayuran di Indonesia meningkat tajam. "Kita sudah beranjak dari pola-pola konsumsi terutama pada buah-buahan, sayuran, daging dan telur," ujarnya menjelaskan.
Sayangnya, hal tersebut tidak tidak didukung ketersediaan produk sayur-sayuran dan buah-buah-buahan lokal yang akhirnya mengandalkan produk impor. Menurut Herry, seiring berjalannya hal tersebut, muncul permasalahan baru, yakni harga maningkat tajam, tetapi petani tidak mendapat manfaat ekonomi karena kita mengandalkan buah-buahan impor.
"Saya melihat PT LMU yang memiliki basis di bidang ini. Sangat penting untuk bersama-sama dengan IPB bekerja sama melakukan pengembangan dengan teknologi mulai dari budi daya, pemeliharaan dan penerapan termasuk pascapanen," imbuhnya.
PT LMU merupakan salah satu perusahaan besar dengan distribusi seluruh Indonesia. Perusahaan itu selama ini menggandeng petani Indonesia dalam program kemitraan.
Direktur PT LMU Eddy Simon Sim menyatakan dalam kerja sama itu pihaknya bertanggung jawab dari segi pengemasan dan menjamin kualitas buah di Nusantara. "Untuk mengembalikan kejayaan buah di Nusantara, kami tidak bisa bekerja sendiri karena banyaknya tantangan. IPB memilki kompetensi dalam mendampingi untuk mengembangkan buah nusantara dari hulu sampai hilir," katanya.
Karenanya, Eddy sebagai pimpinan perusahaan itu ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada IPB atas kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan buah-buahan di Nusantara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika