Sabtu 25 May 2013 01:02 WIB

Program Jamsosratu Atasi Anak Putus Sekolah

Anak  harus bekerja membantu orang tua, menjadi salah satu penyebab putus sekolah/ilustrasi
Anak harus bekerja membantu orang tua, menjadi salah satu penyebab putus sekolah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Nadi Mulya Sarif mengatakan, program jaminan sosial rakyat bersatu (Jamsosratu) dapat mengatasi anak putus sekolah dari keluarga miskin.

"Semua anak-anak yang mendapat bantuan program Jamsosratu wajib mengikuti pendidikan sampai tingkat SMA," kata Nadi Mulya Sarif di Rangkasbitung, Jumat (24/5).

Ia mengatakan, program Jamsosratu merupakan program unggulan Provinsi Banten untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Mereka penerima Jamsosratu adalah rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang tidak tersentuh Program Keluarga Harapan (PKH).

Program Jamsosratu bertujuan untuk mengantisipasi anak-anak putus sekolah dari keluarga miskin. Apabila, mereka kesulitan dalam pendidikan bisa diajukan untuk mendapatkan bantuan siswa miskin (BSM).

"Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat bagi siswa miskin mendapatkan BSM guna meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM)," tuturnya.

Dikatakannya, program Jamsosratu, selain pendidikan juga kesehatan untuk memeriksakan kehamilan/nifas bagi ibu hamil kepada petugas medis. Pemerintah daerah menyalurkan dana program Jamsosratu sebesar Rp1,5 juta dengan pencairan selama empat kali dalam setahun.

Pencairan dana tersebut dilakukan di Kantor Pos setiap empat bulan atau tiga kali dalam setahun menerima uang sebesar Rp 500.000. "Uang sebesar itu bisa digunakan untuk membeli keperluan sekolah, seperti buku, pensil, tas, sepatu dan pakaian seragam," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah penerima Jamsosratu di Kabupaten Lebak tercatat 631 RTSM tersebar di Kecamatan Bojongmanik sebanyak 132 RTSM dan 499 RTSM Kecamatan Cimarga. Pihaknya optimistis program Jamsosratu bisa membantu masyarakat miskin bisa mengenyam pendidikan yang layak. "Kami memberikan apresiasi program ini karena kali pertama di Indonesia," katanya.

Kurnaesih, warga miskin mengaku bahwa dirinya merasa lega setelah menerima dana program Jamsosratu bisa membeli keperluan sekolah anak yang kini duduk di bangku SMP. Program Jamsosratu tentu sangat membantu bagi kelanjutan pendidikan anaknya.

Sebetulnya, ia sudah tak mampu membiayai sekolah anaknya yang kini duduk di bangku kelas satu itu. Namun dengan adanya dana Jamsosratu yang diluncurkan Ratu Atut Chosiyah kini anaknya masih bersekolah. "Kami dengan tenang anak-anak bisa sekolah karena sudah membeli keperluan sekolah, seperti seragam pakaian, sepatu, buku pelajaran," kata Kurnaesih warga Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga.

Begitu pula Rakin, warga Sidomanik Lebak yang mengaku merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, termasuk biaya kesehatan dan pendidikan anak-anak yang kini duduk di bangku SD dan SMP. Karenanya, Rakin mengaku sangat senang menerima bantuan program Jamsosratu.

Meskipun sekolah SD/SMP(BOS) gratis melalui bantuan operasional sekolah (BOS), tetapi pemerintah tidak menyediakan keperluan sekolah. "Dengan menerima dana Jamsosratu kami belikan keperluan sekolah anak, apalagi sepatu dan pakaian sudah jelek," ujarnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement