REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Bogor dan Puncak, Jumat (24/5) malam, membuat ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, terus naik.
"Air naik bertahap dari 50 cm pada pukul 21.00 WIB, naik lagi pada pukul 21.35 WIB menjadi 60 cm, atau mendekati siaga empat," kata Kepala Pelaksana Harian Bendung Katulampa Andi Sudirman.
Ia mengatakan, hingga kini hujan masih mengguyur wilayah Puncak dan sekitarnya. Akibat intensitas hujan yang cukup deras, diprediksikan air akan terus naik, seiring lamanya hujan.
"Kami akan terus monitor ketinggian air. Saat ini hujan masih mengguyur kawasan Puncak, kemungkinan ada penambahan," katanya.
Sementara itu, hujan mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya selepas Magrib. Hujan turun dengan intensitas sedang, namun lama. Bendung Katulampa menjadi bendung peringatan bagi warga Jakarta terhadap ancaman air yang turun dari wilayah Puncak melalui Sungai Ciliwung.
Bendung yang berusia hampir 100 tahun itu, merupakan peninggalan zaman Belanda yang berfungsi sebagai bendung peringatan. Apabila kawasan Puncak diguyur hujan, dipastikan limpahan airnya mengalir ke Sungai Ciliwung yang akan bermuara di hilir sungai di Jakarta.
Andi menambahkan, pihaknya melakukan memonitor dan terus menginformasikan ketinggian air di Bendung Katulampa ke pihak Pemerintahan DKI Jakarta, Balai Pengarian Provinsi Jawa Barat, serta petugas pintu air yang berkaitan dengan Katulama yakni Manggarai dan Depok.
"Kami akan laporkan setiap ada peningkatan air kesejumlah pihak terutama Pemprov DKI Jakarta sebagai peringatan banjir," ujarnya.
Dikatakan Andi, status siaga empat banjir akan diberlakukan apabila ketinggian air mencapai 80 cm lebih. Namun hingga pukul 21.35 ketinggian air masih 60 cm, sementara situasi di Puncak masih hujan. Hingga berita ini diturunkan, hujan sedang disertai petir masih terjadi di Bogor.