Jumat 24 May 2013 17:52 WIB

Tifatul Tegaskan PKS Tidak Akan Keluar dari Koalisi

Tifatul Sembiring
Foto: Republika/Agung Supri
Tifatul Sembiring

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring menegaskan partainya tidak akan keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah.

"Tidak ada (wacana keluar koalisi)," kata Tifatul yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika usai membuka Pertemuan Bakohumas Regional I Indonesia Barat di Medan, Jumat (24/5).

Menurut Tifatul, Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memutuskan parpol tersebut untuk tetap

bertahan dalam koalisi.

 

Terkait wacana PKS akan keluar dari koalisi yang dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Fahri Hamzah, Tifatul menegaskan wacana tersebut bukan berasal dari majelis syuro yang merupakan lembaga tertinggi di struktur PKS. "Fahri bukan anggota majelis syuro," katanya.

Tifatul juga menampik ketika ditanya kemungkinan munculnya wacana keluar dari koalisi itu terkait dengan penetapan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaak sebagai tersangka dalam dugaan suap kuota impor daging sapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Tifatul, PKS menyerahkan masalah itu melalui mekanisme hukum. "Kita menghormati dan tidak melawan KPK," katanya.

Namun, kata dia, pihaknya selalu mengedepankan asas praduga tidak bersalah karena Luthfi Hasan Ishaak baru berstatus tersangka, belum terdakwa dan dinyatakan bersalah. "Jadi, jangan dihukum dulu, hakim saja belum mengetok palu. Kalau salah, dihukum. Kalau benar, bersihkan namanya," ujar dia.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Fahri Hamzah menyatakan keinginan agar PKS keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah.

Alasan Fahri menginginkan PKS keluar dari koalisi karena ia mengaku tidak mendukung gaya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Wacana PKS akan keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah bukan kali ini saja dihembuskan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement