Rabu 22 May 2013 18:09 WIB

KPK Pantau Pemanfaatan Dana BOS di Bantul

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ilustrasi
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Komisi Pemberantasan Korupsi memantau pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah atau BOS di SMP 1 Bantul di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Indraza Marjuki saat ditemui di SMP 1 Bantul, Rabu, mengatakan SMP 1 Bantul termasuk salah satu dari 12 sekolah di Yogyakarta yang didatangi KPK untuk dipantau terkait dana BOS.

"Kami mengambil sampel dengan cara acak untuk sekolah yang didatangi, karena memang tidak bisa semua sekolah didatangi, dan ini bukan penyelidikan," katanya.

Menurut dia, KPK memiliki beberapa tugas, yakni koordinasi dan supervisi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

Selain itu, upaya lainnya dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi dan melakukan monitoring terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

"Monitoring ini menjadi bagian dari pencegahan tindak pidana korupsi, kami harapkan tindak pidana korupsi di Indonesia bisa dikurangi," katanya.

Ia mengatakan, dalam penerapan dana BOS, sebagian besar sekolah sudah sangat berhati-hati dalam menjalankan dana BOS sebesar Rp580 ribu tiap siswa per bulan. "Memang berat tugas guru dan sekolah, namun asal transparan kami rasa tidak akan ada penyelewengan," katanya.

Menurut dia, monitoring dana BOS di sekolah akan dilanjutkan ke wilayah Indonesia timur seperti Sulawesi dan Papua, bahkan sebelumnya program ini sudah dilaksanakan di Bali, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Ia mengatakan sekolah yang didatangi KPK tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, dan nanti hasilnya untuk direkomendasikan ke pihak terkait.

Sementara itu, Bendahara SMP 1 Bantul, Eni purwanti mengatakan kedatangan KPK ke sekolah untuk meminta pihak sekolah mengisi dana BOS pada 2012 dan mengisi formulir untuk dikirim ke KPK.

"Kedatangan KPK ke sekolah ini yang pertama, saya sempat kaget dan takut," katanya yang memperkirakan kedatangan lembaga tersebut berlangsung sekitar 15 menit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement