Selasa 21 May 2013 23:58 WIB

Salah Satu Korban Longsor Freeport Dimakamkan di Magelang

Lokasi kejadian longsor di Terowongan Big Gossan, PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: antara
Lokasi kejadian longsor di Terowongan Big Gossan, PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Salah satu korban meninggal dalam tragedi runtuh tambang bawah area fasilitas pelatihan Big Gossan PT Freeport Indonesia di Papua, Muntadhim Ahmad (50), dimakamkan di Magelang, Jawa Tengah, Selasa malam.

Penyerahan jenazah dari pihak perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia kepada keluarga dilakukan di rumah orang tua korban di Jalan Bonang V No. 10 Kampung Karet Kelurahan Jurang Ombo Selatan Kecamatan Magelang Selatan di Kota Magelang sekitar pukul 20.00 WIB.

Korban merupakan anak pertama dari enam bersudara pasangan Romsyah Zainudin dan Umi. Selama ini, korban tinggal di Bandung bersama istri dan dua anaknya.

Jenazah diterbangkan dari Papua sekitar pukul 10.00 WIT dan sampai di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta pukul 17.45 WIB, kemudian diantar menggunakan mobil ambulans.

Sebelum dimakamkan di pemakaman setempat, pihak keluarga sempat meminta apat melihat kondisi terakhir jenazah yang dimasukkan dalam peti. Namun pihak PT Freeport Indonesia tidak mengizinkan.

Istri korban, Hadiawati (45) yang sebelumnya ikut menjemput korban di Papua, terlihat masih tidak kuasa menahan tangis sembari menabur bunga di atas pemakaman korban.

Adik kandung korban, Muntaha Ahwan (44) mengatakan, tidak ada firasat terkait kejadian yang merenggut nyawa kakaknya tersebut. Dia mengaku terakhir bertemu sekitar satu bulan lalu saat menghadiri pemakaman mertua korban di Bandung.

Pada pertemuan terakhir itu, pria yang bekerja sebagai salah satu tenaga kepelatihan (instruktur) itu sempat menyampaikan kepada ibunya jika nanti bulan Juni 2013 dia akan menjalani cuti panjang.

Selain itu, korban berangkat kembali ke Papua hanya membawa satu koper berisi dua lembar pakaian.

"Hanya membawa dua lembar pakaian, tapi menurut kami itu bukan firasat," katanya lagi.

Menurut Muntaha, korban merupakan sosok panutan dalam keluarga. Sikapnya bertanggungjawab dan penyayang selalu dijadikan contoh bagi adik-adiknya.

Korban meninggalkan dua orang putri yakni Nabilla (kelas satu SMA) dan Amanda (kelas enam SD).

Korban juga mulai bekerja di PT Freeport Indonesia sejak 1997.

Manajemer Geo Service PT Freeport Indonesia, Anton Perdana yang mewakili pihak manajemen mengantarkan korban ke rumah duka, mengatakan, para keluarga korban longsor itu sudah diberangkatkan ke Papua sejak Rabu (15/5) setelah peristiwa terjadi.

Mereka turut serta menunggu proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan. Korban ditemukan pada Senin (20/5) pukul 15.33 WIT dan sudah dalam kondisi meninggal dunia, kemudian langsung dievakuasi, dimandikan dan diurus secara Islam.

Selanjutnya korban dibawa ke tempat yang lebih datar menggunakan helikopter dan dibawa ke Bandara Wamena Papua. Ia mengatakan, pihak perusahaan akan tetap memberikan santunan sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Namun kebijakan terkait musibah ini, kata dia, ada mekanisme sendiri yakni melalui corporate communication yang akan menjelaskan secara detail.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement