REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dianugerahi sebagai tokoh reformasi dalam Reformasi Award yang diadakan organisasi kepemudaan Pro Demokrasi (ProDem), Selasa (21/5). Hatta dinilai paling layak merepresentasikan sosok yang terus berjuang sejak Reformasi higga sekarang.
Ketua Dewan Juri, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Danang Parikesit mengatakan, figur Hatta merupakan salah satu tokoh nasional yang memiliki kualifikasi yang dapat menjawab tantangan dan problematika bangsa di era Reformasi. Hatta disebut sabagai partisan aktif saat Indonesia memasuki fase transisi menuju era reformasi.
Sebagai alumnus Teknik Perminyakan ITB yang memiliki komitmen dalam bidang yang dipelajarinya, Hatta dinilai konsisten. Bahkan ketika rentetan jabatan publik diembannya, Hatta muncul sebagai pejabat publik yang sangat visioner. Terutama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Konsep MP3I merupakan gagasan cemerlang dari Hatta dalam mempercepat akses ekonomi kemasyarakatan," ungkap Danang dalam penyerahan penghargaan di Balai sudirman, Jakarta, Selasa (21/5) malam.
Atas penghargaan yang diterimanya, Hatta mengaku banyak tokoh yang sama-sama berjuang pada masa transisi hingga era reformasi lainnya yang laik dihargai.
"Saya nggak ingin narsis, orang bilang I love me. Buat saya ini malah peringatan, bukan pencapaian," kata Hatta.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu merasa apa yang sudah dilakukannya sangat kecil dibanding problematika bangsa Indonesia yang sangat besar. Penghargaan yang diberikan kepadanya, ia anggap sebagai peringatan agar memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi bangsa dan negara.
Seperti melakukan praktik demokrasi yang lebih substantaif dan tidak membahayakan rakyat. Tetapi menciptakan demokrasi yang bernilai dan membawa kesejahteraan rakyat.