Selasa 21 May 2013 18:19 WIB

Kegiatan Freeport Indonesia Dihentikan Sementara

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Ratusan pekerja tambang PT. Freeport Indonesia berkumpul di Mile 72 menunggu kepastian nasib rekan mereka yang tertimbun longsor di Terowongan Big Gossan, Tembagapura, Timika, Papua, Kamis (16/5).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Ratusan pekerja tambang PT. Freeport Indonesia berkumpul di Mile 72 menunggu kepastian nasib rekan mereka yang tertimbun longsor di Terowongan Big Gossan, Tembagapura, Timika, Papua, Kamis (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Runtuhnya terowongan Big Gossan yang menewaskan sedikitnya 19 orang menyebabkan PT Freeport Indonesia berhenti beroperasi sementara.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Thamrin Sihite, mengatakan untuk sementara kegiatan pertambangan PT Freeport dihentikan sementara. ''Kini kami fokus ke evakuasi korban'' kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (21/5) siang.

Sebelumnya terowongan Big Gossan runtuh pada (14/5) lalu. Reruntuhan menimpa ruang pelatihan dan mengubur orang di dalamnya. Semua yang terkubur, kata Thamrin, yang sedang mengikuti pelatihan. Hingga kini sedikitnya 19 orang yang dievakuasi meninggal, lima luka berat, dan lima luka ringan. Terkait kerugian, menurut Thamrin, belum bisa memberikan angka kerugian.

Kegiatan PT Freeport kini hanya perawatan peralatan, pengelolaan lingkungan, dan keselamatan kerja. Pemeliharaan itu penting karena banyaknya resapan air dan akan berbahaya bila pemeliharaan disetop. Menurut Thamrin, akibat bencana itu wajar pendapatan negara tertunda.

Freeport mengembangkan tambang bawah tanah. Produksinya kali ini memang turun dibandingkan dengan 2012, yaitu turun 20 persen. PT Freeport dahulu biasa melakukan pertambangan terbuka atau open pit. Kini mereka juga merangsek lahan bawah tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement